Thursday, April 13, 2017

6 Hal yang Disyukuri dari Menjadi Member BBI



Kalau melihat dari nomor keanggotaanku di BBI, aku sudah tergolong cukup tua ya. Tua bukan berarti senior. Jangan bandingkan aku dengan para blogger-blogger di BBI yang rajin sekali membuat ulasan ataupun artikel mengenai dunia buku. Tidak terasa sudah 3 tahun aku bergabung dengan BBI. Yang awal mulanya hanya ingin merapikan blog pribadi supaya tidak berantakan, hingga kini aku mendapatkan banyak ilmu dan juga kawan dari BBI. 

Dalam rangka ulang tahun BBI yang ke-6, aku juga ingin memaparkan apa yang aku syukuri sejak menjadi keluarga di BBI hingga tahun ini (dan semoga bisa awet hingga tahun-tahun berikutnya!).


1. Jadi Update dengan Info Buku-Bukuan
Yah, kalau yang satu ini sudah pasti. Bergabung dengan BBI otomatis akan membuat kita semua terseret dalam arus dunia buku yang tidak berakhir. Eh.

Maksudnya, sejak aku dinobatkan menjadi anggota BBI, informasi mengenai dunia perbukuan seakan tidak adak ada habisnya. Dari forum yang ada di Facebook bahkan bisa merembet hingga grup WhatsApp per region, seperti BBI Jatim misalnya (meskipun kini aku sudah pindah ke Bekasi). Update tersebut sangat aku rasakan sebagai suatu hal yang berguna ketika aku sudah terlalu sibuk untuk datang sendiri ke toko buku atau sekedar membaca berita dari portal-portal yang biasa aku kunjungi. Masih ingat kan kalau aku memilih bacaan mengikuti mood?

2. Dimudahkan dalam Pengerjaan Skripsi
Ini nih yang membuatku berhutang budi dengan BBI. Bagaimana tidak, aku yang berkuliah di jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan merasa sangat terbantu dengan kehadiran kawan-kawan dari BBI. Kala itu aku mengangkat tema tentang bacaan distopia seperti The Hunger Games. Karena metode yang aku gunakan adalah kualitatif, aku pun harus mencari responden yang bersedia aku wawancara. Bersyukurlah diriku karena setahun sebelum aku memutuskan untuk mengangkat tema tersebut, aku sudah berkenalan dengan banyak kawan dari BBI. Salah satunya adalah kak Stefanie Sugia, blogger panutanku. 

Entahlah bagaimana jadinya kalau aku tidak mendapatkan bantuan dari teman-teman BBI yang super ramah :)

3. Giveaway Every Time!
Bagi bookdragon sepertiku, diberikan buku secara cuma-cuma juga merupakan mood booster paling ampuh. Di dalam BBI, ternyata ada banyak sekali giveaway yang bisa diikuti. Dari menjadi blog host (yang mana juga "rebutan" :p) hingga menjadi peserta blog tour dan giveaway. Tinggal cari saja di grup Facebook BBI atau membaca update yang ada dalam group Goodreads. Aku bisa memilih buku yang aku incar.

Menjadi blog host pun juga menyenangkan. Meskipun aku tergabung sejak tahun 2014, aku tidak rajin menjadi blog host. Salah satunya karena aku takut tidak bisa menjadi host yang baik. Tapi semakin lama semakin aku merasa, kenapa aku tidak mencoba saja. Well, hingga kini, kalau ada tawaran menjadi blog host dan bukunya adalah seleraku, aku coba untuk menerima.

4. Exclusive Merchandise
Setiap tahunnya, BBI selalu mengeluarkan merchandise yang lucu dan tentunya eksklusif! Ketika baru bergabung dengan BBI, aku langsung saja memesan kaos (sayang, kaos tersebut tidak terbawa ke Bekasi huhu). Tahun berikutnya, aku tanpa berpikir dua kali membeli kalender meja.

sumber: Facebook Kak Alvina
Tidak hanya itu saja. BBI juga pernah merilis agenda khusus blogger. Di dalamnya memiliki lembaran-lembaran yang memudahkan blogger untuk menulis resensinya. Seperti, buku apa saja yang sudah dibaca pada bulan itu, buku apa yang paling disuka pada bulan itu. Belum lagi ada juga book jacket yang desainnya sangat limited edition

5. Mendapatkan Teman-Teman Baru yang Menyenangkan!
Seharusnya poin ini aku tuliskan di awal. Ketika baru pertama kali diterima sebagai member BBI. Mereka menyambut para member baru dengan keramahtamahan. Istimewanya lagi, tidak hanya di dunia maya saja, melainkan di dunia nyata.

Aku berkesempatan untuk bertemu teman-teman BBI dari Jabodetabek ketika Festival Pembaca Indonesia tahun 2014. Yap, aku diterima pada bulan Agustus dan menuju Jakarta di bulan Desember. Dengan berbekal mengetahui satu per satu mereka dari dunia maya dan isi blognya, aku berusaha untuk dapat berkenalan secara langsung. Responnya luar biasa. Hingga saat ini, kami pun masih saling bertegur sapa. Jangan heran jika kami tiba-tiba heboh ketika secara tidak sengaja bertemu di toko buku atau Big Bad Wolf Jakarta.

6. And I Meet My Best Friend Through BBI
Poin keenam ini adalah poin yang tidak aku sangka-sangka akan terjadi melalui BBI. Sebagian besar dari rekan-rekan BBI pasti sudah kenal dengan sosok yang satu ini.



Aku sendiri lupa bagaimana akhirnya aku bisa berkenalan dan berujung cocok menjadi seorang teman. Intinya, kami malah akrab pertama kali melalui chat LINE. Sempat bertemu di Festival Pembaca Indonesia, tetapi karena sosok ini saat itu adalah panitia, kami pun tidak bisa banyak bercakap-cakap. Barulah pada kesempatan yang kesekian, kami bisa ngobrol lebih banyak lagi.

Well, meet my best friend, Raafi

--



Berkat BBI, aku mendapatkan banyak hal. Dari yang sifatnya intangibles seperti relasi dan pertemanan hingga yang tangibles (siapa sih book dragon yang tidak suka diberi buku?). 

Selamat ulang tahun yang ke-6, wahai Blogger Buku Indonesia! Semoga semakin lebar sayapnya. Semakin banyak yang ikut secara suka rela untuk menularkan virus membaca dan menulis resensi. Dan semoga aku bisa semakin aktif berkontribusi dan berpartisipasi dalam setiap kegiatannya (sungguh ku ingin!).

1 comment:

  1. Hoo...hesti di bekasi sekarang. Kalo mo gabung di grup wa bbi jabotabek boleh lho

    ReplyDelete