Wednesday, May 25, 2016

The BIG Blue Book of Beginner Books

Penulis: Dr. Seuss, P. D. Eastman, Robert Lopshire, Marilyn Sadler, Mike McClintock, Fritz Siebel
Jumlah halaman: 367 halaman
Tahun terbit: 1994
Penerbit: Random House
Format: hardcover
Rating Shiori-ko: 5/5
Sinopsis: 


For over 54 years, Dr. Seuss has paid untold millions of house calls to welcoming children and their grateful parents. Now your favorite stories are available in this specially priced collector's edition.

This collection of Beginner Books contains:

Are You My Mother? by P. D. Eastman

The Best Nest by P. D. Eastman

A Fly Went By by Mike McClintock, illus. by Fritz Siebel

Go, Dog, Go! by P. D. Eastman

It's Not Easy Being a Bunny by Marilyn Sadler, illus. by Roger Bollen

Put Me in the Zoo by Robert Lopshire


Resensi Shiori-ko:
Ketika aku berkunjung ke Taman Baca Rumah Perubahan karena suatu penugasan, aku sengaja berada di sana lebih lama dari yang seharusnya. Di saat aku asyik mengamati para pengunjung untuk aku jadikan acuan membuat program, aku melihat buku ini di rak buku bagian anak dan aku tergoda untuk membacanya.

Gaya Bahasa, Kosa Kata, dan Penyampaian
Namanya juga buku anak, tentu gaya bahasanya dibuat sesederhana mungkin sehingga pembaca pemula memahami apa yang ditulis di dalamnya. Yang aku suka adalah mereka bisa membuat cerita dengan sangat kreatif. Bagaimana tidak, perbendaharaan kata yang dipilih kebanyakan adalah kata-kata yang berima. Seperti layaknya sajak.

Oh iya. Hampir saja kelewatan. Buku ini menggunakan bahasa Inggris. Tetapi tenang saja, sesuai dengan target pembacanya, buku ini tidak menggunakan kosa kata yang sulit. Untuk anak-anak yang baru belajar Bahasa Inggris, aku rasa mereka akan tetap bisa memahaminya dengan baik.

Bagaimana dengan penyampaian? Lucu! Dibawakan dengan kosa kata yang memiliki rima, aku rasa buku ini bisa membuat pembaca kecilnya menjadi penasaran dengan apa yang mereka baca. Di sisi lain, pemilihan kata yang berima tersebut juga akan mendorong si anak untuk mencintai kegiatan membaca.

Plot
Aku tidak bisa bilang banyak karena buku ini terdiri dari kumpulan cerita. Tapi secara garis besar buku ini memiliki plot yang maju dan permasalahan yang berada di tengah, setelah perkenalan para tokoh dan penyelesaiannya selalu berakhir bahagia.

Penokohan
Dari semua cerita, tokoh-tokohnya pun identik dengan sifat-sifat yang sebaiknya dimiliki oleh manusia. Aku terkesan dengan bagaimana para penulis mengenalkan konsep "cintai dirimu sendiri dahulu" sebagai ciri khas dari para tokohnya. Mereka ingin memberikan rasa bangga terhadap diri para pembaca sehingga nantinya, sikap itulah yang akan ia bawa selama proses menjadi orang dewasa.

Misalnya saja pada tokoh Kelinci. Awalnya ia merasa tidak bahagia dengan dirinya. Ia berpindah dari satu keluarga hewan ke keluarga hewan yang lain, berharap mendapatkan tempat yang sesuai dan bisa membuat ia senang. Nyatanya, hingga akhir pun tetap tidak bisa.

Ada pula tokoh yang malah membatasi dirinya, padahal dia bisa lebih dari itu. Tokoh-tokoh seperti itulah yang kemudian akan melekat di benak pembaca muda bahwa ia tetap bisa menjadi sosok yang spesial tanpa harus menjadi orang lain dan membatasi impiannya.

Isi Buku
Aku rasa, aku sudah cukup banyak menceritakan bagaimana kisah isi buku ini. Kompleksitas masalah dalam setiap ceritanya tidak serumit buku-buku young adult ataupun buku remaja lainnya. Sederhana. Sesederhana ketika si kelinci ternyata tidak merasa nyaman di keluarga kelincinya sendiri. 

Buku anak seperti ini kalau dipikir-pikir memang penting dijadikan bacaan awal. Buku ini mengenalkan sesuatu yang membuat anak-anak tersebut bisa tumbuh menjadi seseorang yang bersyukur dengan keadaannya dan memiliki kekuatan dalam diri untuk berbuat sesuatu yang ia impikan. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin, dan memang benar, yang namanya keajaiban itu ada jika ia mau berusaha. 

Bagi orang yang sudah dewasam mungkin pemikiran soal menjadi diri sendiri dan hal-hal yang bisa mendorong kesuksesan dijabarkan dalam paragraf-paragraf yang musti dibaca berkali-kali. Tapi di buku ini, para penulis bisa mebuatnya lebih sederhana untuk dipahami oleh para anak. 

Sedikit melenceng dari tulisan resensi ini, aku rasa memang benar, orang dewasa perlu membaca buku anak. Sebab di situlah letak kesederhanaan dalam penyampaian. Orang dewasa seringkali merasa superior sehingga semuanya dibuat rumit, termasuk dalam menyampaikan pesan. Tetapi, jika kita membaca buku anak-anak, penyampaian pesan moral dibuat sesederhana mungkin. Dan asal kamu tahu, menyederhanakan sesuatu itu juga tidak mudah. Para penulis cerdas seperti Dr. Seuss, pasti telah melalui banyak tahapan hingga akhirnya bisa membuat cerita anak yang begitu bagus. Jadi, jangan kira orang dewasa yang masih suka membaca buku anak termasuk mereka yang masa kecilnya tidak bahagia. Terbalik. Mereka terlalu bahagia dengan masa kecilnya karena pada usia itulah ia diperkenalkan dengan buku bacaan dan nilai-nilai moral lainnya yang mudah dipahami oleh mereka.

Saran Shiori-ko:
Buku ini tidak mudah ditemukan. Aku saja menemukannya di Taman Baca. Jadi apabila kamu lain kali bisa mendapatkan akses menuju buku ini, baca saja. Jangan takut dilabeli sebagai orang dewasa yang gagal dewasa. Seharusnya kamu merasa bersyukur karena meskipun usianya sudah meninggi, tapi kamu masih bisa menjaga jiwa anak-anakmu itu.

No comments:

Post a Comment